Skip to main content

Puisiku

 apa kau pernah mencari dirimu?

ditempat bisu, tetapi menceritakanmu

ditempat buta, tetapi mengangumi parasmu

ditempat tuli, tetapi paham cerita hidupmu


apa kau pernah mencari dirimu?

disetiap goresan tinta di bait-bait puisiku

disetiap makna kata-kata didalam kepalaku

disetiap kata kau adalah sosokmu


apakah kau pernah mencari diriku

yang perlahan melemah disetiap titik dalam puisiku

berusaha berhenti atas sesuatu yang menjadi kegemaranku

menceritakanmu pada sunyinya malam

dan membuatmu abadi pada kertas putih


mari berjumpa dalam puisiku

agar puisi ini berhenti mempertanyakanmu

agar puisi ini mulai menjawab kita

lalu takkan ada lagi puisi-puisi seperti ini

entah memang akan berakhir pada kata kita

atau aku akan berlari dan bersembunyi pada puisi orang lain

Comments

Popular posts from this blog

Wherever it's lands...

Sebenarnya kita semua ini akan berakhir pada jalur kehidupan yang mana? Oh atau tentang itu cuma aku yang bingung?Orang-orang lain tahu akan jalur mana yang sedang mereka lewati. Entah itu jalur yang cepat, hingga ketika melihatnya, aku merasa disandingkan antara lambannya mengayuh sepeda dan sebuah roket jet yang membelah awan sedetik saja. Atau jalur yang indah sehingga setiap aku melihatnya aku merasa setiap orang terasa terlahir dengan senyuman abadi diwajah mereka. Atau jalur mudah? Sehingga jika melihat itu aku selalu merasa mungkin keberuntunganku tidak ada saja. Tapi apa benar cuma aku yang bingung?  Mungkin kata cepat, indah dan mudah dalam menempu jalur itu terlalu kasar untuk setiap usaha orang-orang yang berada di atasnya. Bukankah itu hasil yang akhirnya mereka tempah? Setiap air mata, keringat, dan mungkin darah yang mereka keluarkan untuk tetap membuat jalur itu bisa terlihat mudah, indah dan cepat. Ini seperti permainan psikologi saja mungkin, tidak ada orang yang t...

To all the dreams that shattered...

Sejak kecil, mungkin aku lebih banyak bermimpi daripada meneguk segelas susu yang diberi ibuku setiap sarapan di pagi hari. Mengapa tidak? membayangkan dirimu menjadi seorang pahlawan untuk semua orang bisa saja, sekalipun hanya bermimpi menjadi seekor kucing yang kerjanya hanya makan dan tidur juga sah-sah saja. Karna menyenangkan bisa memikirkan kau jadi apa saja didalam kepalamu, mewujudkannya menjadi mimpi disiang bolong ataupun mimpi saat tidur tidak cukup, beberapa mimpi kujadikan hal yang akan ku wujudkan suatu hari nanti. Aku ingat, mimpi pertamaku aku ingin menjadi seorang Polisi yang gagah dan berani. Apa saja yang ada dikepalamu ketika melihat seorang Polisi? mereka menyelesaikan masalah, menangkap pencuri, menertibkan lalu lintas kota, apa saja terlihat keren! Kualifikasiku menjadi seorang Polisi tentu ada, aku berani! Namun, mimpi pertama yang harus hancur itu tidak cukup dengan berani saja, aku selalu bersumpah kalau saja aku tidak menghabiskan waktuku berbulan-bulan untu...

Jauh dari rumah

 berkelana jauh lalu berlabuh namun apakah ada yang kuasa menjadi sandaran disaat letih tak berkesudahan merontah ingin memangsa disaat tak ada lagi mimpi sanggup diburu disaat rindu tak mungkin lagi mau melanglang jauh aku punya sesuatu yang selalu menuntunku kembali entah ditanah mana kaki berpijak entah dibawah langit mana kepalaku terlihat dimana aku tak perlu bersusah payah membunuh pikiranku tentang betapa payah aku ditempat yang bukan rumahku ragaku yang rapuh mustahil terlihat olehmu berdiri dengan jiwa yang tak setuju aku sadar dengan berkelana jauh dari rumah adalah hal terbodoh yang pernah aku setujui