Hidup diatas perkataan orang lain yang muncul untuk sekiranya membuatnya sedikit bahagia adalah salah, apabila kau harus rela melepas dirimu demi kepalsuan yang demikian orang-orang lain inginkan. Kita tidak hidup dalam satu denyut nadi yang seirama, Hingga sekeras apapun usahaku bercerita tentang kemana kaki-kaki ini pernah dan akan berjelajah kau akan tetap berkata bahwa kita akan pulang pada satu atap rumah yang sama. Situasi yang hadir sama sekali tidak pernah mendefinisikan rumah dikepalaku, Entah kepalaku yang sudah rusak atau makna itu yang rusak? mungkin bisa kita perbaiki bersama Saya tidak lahir dan tumbuh besar untuk memenuhi segala omongan orang. Namun saya lahir dan tumbuh besar berkat omongan orang entah sifatnya baik dan membangun atau mungkin saja sudah bersekongkol pada setan mana hingga niatnya menghancurkan. Pada satu malam kata-kata ini tertulis pada layar ponselku, mungkin aku sudah gelisah. digeneralisasikan pada seluruh aspek yang lahirnya berbeda. itu saja.
Sebenarnya kita semua ini akan berakhir pada jalur kehidupan yang mana? Oh atau tentang itu cuma aku yang bingung?Orang-orang lain tahu akan jalur mana yang sedang mereka lewati. Entah itu jalur yang cepat, hingga ketika melihatnya, aku merasa disandingkan antara lambannya mengayuh sepeda dan sebuah roket jet yang membelah awan sedetik saja. Atau jalur yang indah sehingga setiap aku melihatnya aku merasa setiap orang terasa terlahir dengan senyuman abadi diwajah mereka. Atau jalur mudah? Sehingga jika melihat itu aku selalu merasa mungkin keberuntunganku tidak ada saja. Tapi apa benar cuma aku yang bingung? Mungkin kata cepat, indah dan mudah dalam menempu jalur itu terlalu kasar untuk setiap usaha orang-orang yang berada di atasnya. Bukankah itu hasil yang akhirnya mereka tempah? Setiap air mata, keringat, dan mungkin darah yang mereka keluarkan untuk tetap membuat jalur itu bisa terlihat mudah, indah dan cepat. Ini seperti permainan psikologi saja mungkin, tidak ada orang yang t...
Comments
Post a Comment