Sudah berapa kali kamu melihat dan tertawa pada meme internet hari ini untuk menghibur diri sendiri? Ketika berselancar di dunia maya atau sekadar scrolling beranda sosial media, pasti tidak sedikit unggahan meme internet membuatmu tertawa geli kar e na sajian humor yang dimuatnya. Seperti itulah kurang lebih bahasa komunikasi di era kesejagatan ini, meme internet turut serta membentuk budaya baru. Seperti virus, meme adalah sesuatu yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Definisi ini merujuk pada neologisme yang digunakan Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene untuk menyebut hal yang menyebar dalam sebuah budaya , baik itu gaya hidup, ide, perilaku, hingga suasana hati. Jika dikaitkan, semua unggahan meme itu kemudian adalah hal yang saling disebarkan antara orang ke orang lainnya melalui internet. Dalam proses saling menyebarluaskan ini, meme internet tentu memuat sebuah isu yang sebaik mungkin dikemas dalam bentuk humor yang menggelitik. Hal tersebutlah ...
“Berapa lama kau akan terus terbaring disini?” Suaranya samar, aku tidak terlalu mendengarnya jelas. Aku menutup mataku lagi seperti tidak sedang mendengar apapun. Sebentar sekali rasanya mataku terpejam, aku butuh sedikit lagi. “jam berapa ini?”. Tanganku meraba seluruh area tempat tidur cepat, mencari ponselku. “sebelas, kesiangan lagi rupanya”. Ia menjawab pertanyaanku singkat. Aku menyimpan kembali ponselku dari hadapan wajahku menuju meja kecil disamping tempatku berbaring. Aku melangkah turun dari ranjang, kulihat wajahnya dari cermin tidak bersemangat. “bersemangatlah” ujarku. Dia tertunduk sambil menggeleng pelan. Aku menatap kosong ke arah meja belajar. “berapa banyak hal lagi yang harus kau kerjakan hari ini? Bergegaslah kau tidak pernah mempunyai cukup waktu hanya untuk menatapnya saja”. Serunya, aku menatap wajahnya lalu menarik nafas panjang, berulangkali. “berapa banyak hal yang harus aku kerjakan hari ini?”. Tanyaku sambil mendekati meja belajar dan m...